4/09/2013

TUGAS KELOMPOK 11B BAHASA RAKITAN dan C++

| 4/09/2013 | 0 comments


TUGAS KELOMPOK 11B
BAHASA RAKITAN dan C++
 





Nama Kelompok 2 :
1.     Endri Susilo (11111100119)
2.  Dony Prihantoro (11111100151)
3.  Satriyo Rohmawanto (11111100043)
4.  Heru Sulistio (11111100116)


UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012/2013




Bahasa Rakitan C++


Memprogram emulator adalah hal yang amat sulit, dimulai dari mengumpulkan informasi tentang sistem yang hendak di-emulate dan mengakali komputer agar mampu meniru hardware dan instruksi-instruksi yang dijalankan oleh sistem tersebut. Salah satu contohnya adalah menulis program untuk mengemulasi cara kerja processor kuno seperti Apple II atau Intel 8086. Emulator processor 8086 digunakan untuk meniru bagaimana kerja riil dari suatu prosessor, dimana software ini memudahkan pengaturan langkah-langkah dari setiap proses tersebut baik dari segi aritmatik maupun control unit.
1.    PENDAHULUAN

1.1    Microprosessor
Setiap komputer didalamnya pasti terdapat mikroprosesor.Mikroprosesor, dikenal juga dengan sebutan Central Processing Unit (CPU) artinya unit pengolahan pusat.CPU adalah pusat dari proses perhitungan dan pengolahan data yang terbuat dari sebuah lempengan yang disebut "chip". Chip sering disebut juga dengan "Integrated Circuit (IC)", bentuknya kecil, terbuat dari lempengan silikon dan bisa terdiri dari 10 juta transistor.
1.2    Bahasa rakitan (assembly)
Bahasa rakitan (assembly) termasuk dalam bahasa tingkat rendah dan merupakan bahasa dasar komputer, ini berhubungan langsung dengan bahasa mesin dimana bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer.Bahasa rakitan dapat digunakan untuk membuat program yang ditanam dalam suatu sistem perangkat keras, baik program untuk mengontrol, menjalankan, ataupun program mematikan sistem perangkat tersebut dengan menggunakan kode menemonic sebagai pengganti kode biner.
2.    PengenalanBahasa Rakitan

2.1    Arsitektur Dasar
Bahasa assembly adalah bahasa level rendah dari bahasapemrograman, dibawah ini merupakan beberapa kode menemonic general purpose yang digunakan pada Emmu 8086.

AX - the accumulator register (dibagi menjadi AH / AL).
BX - the base address register (dibagi menjadi BH / BL).
CX - the count register (dibagi menjadi CH / CL).
DX - the data register (dibagi menjadi DH / DL).
SI - source index register.
DI - destination index register.
BP - base pointer.
SP - stack pointer.
Ø  Tujuan utama dari register adalah untuk menyimpan angka (variable).
Sedangkan untuk Segment Register-nya  menngunakan  kode dibawah ini :
ü  CS – menunjuk pada segmen yang berisi program
sekarang (current program).
ü  DS – biasanya menunjuk pada segmen dimana variable
didefinisikan.
ü  ES – register segmen extra, tergantung programmer
mendefinisikan penggunaanya.
ü  SS – menunjuk pada segmen yang berisi stack.

2.2    Model Sedearhana Komputer 
                                         
System Bus (warna kuning) merupakan jalur penghubung dengan berbagai macam komponen komputer
CPU merupakan jantung computer, hampir seluruh perhitungan dilakukan didalamnya.
RAM merupakan tempat dimana program di loading untuk di eksekusi.

2.2.1        Penerapan Arsitektur Bahasa Rakitan Ke dalam Komponen CPU  

general purpose register (AX, BX, CX, DX) dibuat dari dua 8 bit register yang terpisah  , contoh jika AX= 011000000111001b, maka AH=00110000b dan AL=00111001b. Demikian juga, jika kita memodifikasi setiap 8 bit register, maka 16 bit register akan di update, begitu juga sebaliknya.Dimana "H" berarti bagian high dan "L" berarti bagian low. Karena register berada dalam CPU, mereka lebih cepat dibandingkan dengan memory.
 Special Purpose Register :
IP - the instruction pointer.selalu bekerja bersama dengan segmen register CS dan menunjuk pada instruksi yang sedang dieksekusi.
flags register – menentukan keadaan sekarang (current state) dari microprocessor dan dimodifikasi secara otomatis oleh CPU setelah operasi matematika, hal ini dapat menentukan tipe yang dihasilkan, dan untuk menentukan kondisi uitnuk mentransfer control ke bagian program.
.
2.2.2        Array
Array dapat dilihat sebagai suatu rantai variable . Text string merupakan contoh dari array byte, tiap karakter diwakili sebuah nilai kode ASCII (0..255). contohnya :
a   || DB 48h, 65h, 6Ch, 6Ch, 6Fh, 00h
                                               
b   || DB 'Hello', 0

b adalah benar-benar suatu kopi dari larik a, Ketika compiler melihat di dalam tanda petik, secara otomatis akan mengkonversinya ke dalam byte . Bagan dibawah ini menunjukan bagian memori dimana larik dideklarasikan :



2.2.3        IEEE 802.11a OFDM
Standar ini menjelaskan tentang metode  orthogonal frequency division multiplexing (OFDM) untuk kecepatan laju data 18 Mbps dan 54 Mbps. Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat computer (devices) memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel empat kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi 5 Ghz sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa perusahaan pembuat perangkat Access Point berusaha menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Standar 802.11a merupakan pilihan yang mahal ketika diimplementasikan.Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi.Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.

2.2.4        Procedur
Procedure merupakan bagian dari kode yang dapat dipanggil dari program dalam rangka tugas tertentu.Prosedur membuat program lebih terstruktur dan mudah dimengerti. Umumnya prosedur mengembalikan titik dimana dia dipanggil, sintaknya :

2.2.5        IEEE 802.11g OFDM
Ini merupakan spesifikasi yang baru menggunakan OFDM untuk generasi sinya pada lebar pita 2.40 - 2.48 GHz dengan kecepatan laju data 54 Mbps. Kecepatan laju data yang tinggi akan diterima menggunakan teknik modulasi yang kompleks. Standar IEEE 802.11g inilah yang akan menjadi pokok bahasan pada paper ini.
2.2.6        Pengalamatan dalam IEEE 802.11

Mekanisme pengalamatan IEEE 802.11 sangat kompleks seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1Addresses in IEEE 802.11
To DS
From DS
Address 1
Address 2
Address 3
Address 4
0
0
Destination Station
Source Station
BSS ID
N/A
0
1
Destination Station
Sending AP
Source Station
N/A
1
0
Receiving AP
Source Station
Destination Station
N/A
1
1
Receiving AP
Sending AP
Destination Station
Source Station

                              Tabel pengalamatan IEEE 802.11


3.        IEEE 802.11g

Standar 802.11g pada dasarnya hampir sama dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi sampai dengan 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi frekuensi yang digunakan pada standar 802.11b yaitu gelombang frekuensi 2,4 GHz dan juga kompatibel dengan standar 802.11b. Seperti standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift kepada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan wireless yang menggunakan standar 802.11b. Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkat-perangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jarinan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang diakibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.

3.1         Kecepatan Laju Data 802.11g
Standar teknologi 802.11 semuanya mendukung kecepatan laju data untuk memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan kecepatan yang tinggi.Seleksi kecepatan laju data adalah pertukaran saat menghasilkan laju data yang tinggi ketika mencoba meminimalkan sejumlah eror dalam berkomunikasi. Pengguna 802.11g dapat memilih rentang yang luas antara laju data OFDM yaitu pada 54, 48, 36, 24, 18, 12, 9 dan 6 Mbps dan laju complementary code keying (CKK) pada 11, 5.5, 2 dan 1 Mbps.

3.2         Rentang Data
Sebagai jarak dari perkembangan access point, 802.11 menyediakan fungsi pengurangan kecepatan laju data untuk memperbaiki koneksinya.Standar 802.11g mempunyai karakteristik propagasi seperti yang ada pada standar 802.11b, karena mempunyai pita frekuensi yang sama yaitu 2,4 GHz. Karena 802.11b dan 802.11g mempunyai karakteristik propagasi yang sama, maka dalam implementasinya menyediakan rentang yang maksimal pada kecepatan laju data yang sama.
Secara tipikal, jaringan yang menggunakan 802.11g 2,4 GHz mempunyai cakupan luas yang sama dengan jaringan 802.11b 2,4 GHz. Standar 802.11b menggunakan modulasi CCK, tetapi 802.11g menggunakan modulasi CCK dan modulasi OFDM untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada jarak yang digunakan. Standar 802.11a juga menggunakan modulasi OFDM, tetapi banyak sinyal yang hilang ketika melewati obyek karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih tinggi.
3.3         Kompatibilitas 802.11g
Karena 802.11g menggunakan sinyal radio yang sama seperti pada 802.11b pada laju data terendah 802.11g, ini merupakan kebalikan dari 802.11b. Kemampuan jaringan ini dapat melanjutkan untuk mendukung perangkat 802.11b ketika melakukan proses migrasi menjadi standar dengan kualitas tinggi.
3.3.1        Jaringan dengan 802.11g saja
Ketika access point dan semua pengguna adalah 802.11g, komunikasi terjadi pada kemampuan tgertinggi dari TCP.Access point 802.11g mendeteksi semua yang menggunakan 802.11g dan memerintahkan jaringan untuk tidak menggunakan metode proteksi atau pengamanan.Tanpa menggunakan mekanisme proteksi, dimunkinkan mendapatkan hasil 24 Mbps atau lebih.
3.3.2        Jaringan AP 802.11g, Client Campuran
Jika terdapat jaringan dengan access point menggunakan standar 802.11g dan client-clientnya menggunakan standar campuran, ada yang 802.11g dan 802.11b, maka AP secara otomatis akan mengetahui adanya perbedaan standar tersebut. AP 802.11g akan memerintahkan client 802.11b untuk menggunakan mekanisme proteksi.
3.3.3        Jaringan dengan AP 802.11b, Client 802.11g
Ketika suatu jaringan dengan AP 802.11b dan client 802.11g, maka secara otomatis client 802.11g ini langsung dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan Ap 802.11b. Komunikasi antara AP dan client 802.11g menggunakan modulasi CCK dan menerima kecepatan 802.11b.Client 802.11g selalu dapat berfungsi sebagai 802.11b.

3.3.4        Multi AP 802.11g dan Client Campuran

Ketika terdapat banyak AP 802.11g dan client tunggal 802.11b dalam channel yang sama, semua sinyal AP 802.11g yang melebihi batas digunakan sebagai mekanisme proteksi. Secara efektif, client 802.11g berfungsi saat pengurangan hasil TCP 802.11g (sampai dengan 15 Mbps), yang lebih cepat daripada client 802.11b. AP juga dapat dibentuk untuk menggunakan channel yang berbeda untuk client 802.11g mereka, jadi jaringan dengan 802.11g saja tidak memerlukan mekanisme proteksi. Ini memungkinkan untuk mempunyai hasil TCP seperti yang terjadi pada jaringan dengan 802.11g saja.

4.        KESIMPULAN

Skema modulasi yang digunakan dalam 802.11g adalah orthogonal frekuensi division multiplexing (OFDM) untuk kecepatan data dari 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, dan 54 Mbps. Meskipun 802.11g beroperasi dalam band frekuensi yang sama seperti 802.11b, namun 802.11g dapat mencapai kecepatan data yang lebih tinggi karena sistem modulasi sama dengan standar 802.11a. Rentang maksimum 802.11g sedikit lebih besar dari perangkat 802.11b, tetapi rentang di mana client dapat mencapai 54 Mbit penuh per second, rentang data jauh lebih pendek daripada client 802.11b.
Standar 802.11g sebagai teknologi wireless LAN menyediakan fleksibilitas, konektivitas, mobilitas dan kemampuan yang tidak dapat ditemukan pada jaringan menggunakan kabel.


0 comments:

Post a Comment

 
© Copyright 2012 Decision One, move to DiJava on 16 May 2012 | Template by o-om.com | Cewek Jogja